Selamat Datang Kakak!!
Yuk yang ingin tahu tentang PBB di baca ya kakak :V
Be a good reader ^_^
Peraturan Baris
Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris
berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris
menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun
baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur
dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .
Apa itu Baris Baerbaris
?
A. Baris Berbaris
1. Pengertian
Baris
berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan
dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan
tertentu.
2. Maksud dan tujuan
a. Guna
menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung
jawab.
b. Yang
dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan
pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani
dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
c. Yang
dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan
yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
d. Yang
dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas
kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan
penyisihan pilihan hati sendiri.
e. Yang
dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung
resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah
melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.
B. Aba-aba
1. Pengertian
Aba-aba
adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang
dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau
berturut-turut.
2. Macam aba-aba
Ada
tiga macam aba-aba yaitu :
a. Aba-aba
petunjuk
b. Aba-aba
peringatan
c. Aba-aba
pelaksanaan
a) Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
·
Kepada Pemimpin Upacara-Hormat – GERAK
·
Untuk amanat-istirahat di tempat – GERAK
b) Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
·
Lencang kanan – GERAK (bukan lancang
kanan)
·
Istirahat di tempat - GERAK (bukan
ditempat istirahat)
c) Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
Ø GERAK
Ø JALAN
Ø MULAI
GERAK:
adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan
gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
·
jalan ditempat-GERAK
·
siap -GERAK
·
hadap kanan -GERAK
·
lencang kanan -GERAK
JALAN:
adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh:
·
haluan kanan/kiri -JALAN
·
dua langkah ke depan -JALAN
·
satu langkah ke belakang -JALAN
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba
harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU
Contoh:
·
Maju -JALAN
·
Haluan kanan/kiri -JALAN
·
Hadap kanan/kiri maju -JALAN
·
Melintang kanan/kiri maju -JALAN
Tentang
istilah: “MAJU”
Pada
dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan
berhenti.
Pasukan
yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba
HENTI.
Misalnya:
· Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju -
JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
· Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN
karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
· Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula
diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.
Tentang
aba-aba : “HENTI”
Pada
dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang
bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:
· Empat langkah ke depan –JALAN, buka
barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan,
pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.
MULAI
: adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan
berturut-turut.
Contoh:
· Hitung -MULAI
· Tiga bersaf kumpul -MULAI
C. Cara memberi aba-aba
· Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
· Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh:
Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK
Pelaksanaanya
:
Pada
waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan
gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
Setelah
penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm
keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak
: GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
Pada
taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang
berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada
waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
Pada
taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua)
langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
·
Aba-aba diucapkan dengan suara
nyaring-tegas dan bersemangat.
·
Aba-aba petunjuk dan peringatan pada
waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
·
Aba-aba pelaksanaan pada waktu
pengucapan hendaknya dihentakkan.
·
Antara aba-aba peringatan dan
pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
·
Bila pada suatu bagian aba-aba
diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !
Contoh:
Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK
Sumber :
Peraturan Bari Berbaris - Pusdiklat TNI-AD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar